Tentang Menulis

Menulis punya banyak manfaat dan bisa dilakukan untuk banyak tujuan—tidak mesti untuk menjadi penulis, diantaranya seperti yang ditulis Pak Hernowo berikut. Saya kutip dari catatan beliau di facebook, sebagai pengingat dan penyemangat. Tulisan lengkapnya bisa dilihat di sini.

  • Menulis untuk “membuang” pikiran yang menekan, menyesakkan, dan membebani (merujuk ke riset psikolog Dr. James W. Pennebaker)
  • Menulis untuk “mengenali” diri (merujuk ke gagasan novelis Ursula K. Leguin)
  • Menulis untuk “menata” pikiran yang kacau atau semrawut (merujuk ke riset ahli linguistik Dr. Stphen D. Krashen)
  • Menulis untuk “mengeluarkan” pikiran orisinal (merujuk ke gagasan Dr. Rhenald Kasali)
  • Menulis untuk “mengikat” hal-hal penting dan berharga yang diperoleh dari membaca (merujuk ke konsep “mengikat makna”)
  • Menulis untuk “menggali” gagasan yang tersembunyi di dalam pikiran (merujuk ke gagasan Rendra)
  • Menulis untuk “menangkap” gagasan yang berkelebat (merujuk ke gagasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
  • Menulis untuk “merumuskan” sesuatu di dalam pikiran yang masih terpecah-pecah, berantakan, dan ambyar (merujuk ke gagasan Jean Piaget tentang konstruktivisme)
  • Menulis untuk “mengomunikasikan” kedalaman dan kelengkapan pikiran (merujuk ke gagasan Haidar Bagir)
  • Menulis untuk “membuka dan menunjukkan” sesuatu di dalam pikiran agar tampak jelas, jernih, dan tertata
  • Menulis untuk “berpikir” secara cermat, detail, dan berpegang pada referensi yang sangat kuat
  • Menulis untuk “mengait-ngaitkan” berbagai hal yang ada di dalam pikiran
  • Menulis untuk “mengendalikan” amarah dan kekesalan
  • Menulis untuk “menjelaskan” secara gamblang tentang apa yang sedang dipikirkan
  • Menulis untuk “mengungkapkan dan memahami” perasaan
  • Menulis untuk “menangkap dan merumuskan” secara cepat gagasan yang berkelebat di dalam pikiran
  • Menulis untuk “membebaskan” pikiran dari segala hal

Tetap semangat! :)

Leave a comment